PINTU SURGA

Idul fitri identik dengan yang baru-baru. Ternyata itu berlaku juga di dunia perkitaban. Hari ini Darul Lubab (Turki) melaunching cetakan ke-tiga kitab Mughnil labib tahqiqan Prof. Fakhruddin Qobawah.
Cetakan ini bisa di jadikan penyanding cetakan Darut Thola'i yang di tahqiq Syekh Muhyidddin. Namun sepertinya, untu kitab yang satu ini, Prof. Fakhruddin tidak main-main. Sebelum akhirnya dicetak, ia telah mempelajari dan mentahqiq Mughni selama ± 65 Tahun. Ditambah lagi penelitiannya itu berdasarkan 7 manuskrip berbeda, yang diantaranya dekat dengan zaman pengarang, bahkan sampai dibacakan ke anaknya. Maka tidak berlebihan jika saya katakan bahwa ini merupakan cetakan Mughni terbaik.
Untuk isinya? Jangan ditanya. Minal ma'lum bi dhoruroh. Saya pernah menulis bahwa kutub Ibn Hisyam bagaikan tingkatan sekolahan. Qotr, Syudzur dan Mughni merupakan trio hisyamiyyah yang gak boleh gak dibaca bagi santri pegiat ilmu nahwu. Belum lagi karangannya yg lain, Awdhoh, misalnya.
Namun, statement Ibn Khaldun di dalam Muqoddimahnya yang mengatakan bahwa Ibn Hisyam 'lebih nahwu' dari Sibawaih blm bisa dibenarkan. Pasalnya, guru kami sudah mengecek di Muqoddimah Ibn Khaldun bahwa perkataan itu blm ditemukan. Dan rasanya masih belum bisa diterima juga kalau dibandingkan dengan Tuan Guru Hadrotus Syekh Muallim Sibawaih.
Tapi sekali lagi, kitab Mughni merupakan kitab terbaik di genrenya. Ismun 'alal musamma. Orang yang cerdas akan merasa cukup dengannya. Belum lagi kitab ini di kelilingi syarah dan hasyiyah yang tidak sedikit. Sebut saja Syarah Damamini. Syarah ini unik, ditulis untuk menyanggah kebanyakan pendapat Ibn Hisyam. Bahkan dari judulnya saja sudah di sanggah. Menurut Damamini, yang lebih pas itu Mughnil Arib, bukan Labib. Untuk menyocokan saja' di akhirnya, yaitu 'an kutubil a'arib. Syarah ini di hasyiyahi oleh Syumunni yang bernama Al Munshif. Dari namanya sudah jelas, bahwa Syumunni ingin membela Ibn Hisyam dari serangan-serangan Damamini. Seru, kan?.
Ada juga Hasyiyatul Amir dan Hasyiyah Ad Dusuqi yang sering dipelajari. Imam Suyuthi juga mensyarah bait-bait Mughni yang beliau namai dengan Fathul Qorib. Tak ketinggalan, Al Baghdadi Shohib Khizanah juga mensyarah bait baitnya yang dicetak versi tahqiq mencapai 8 jilid.
Ketika kami mempajari kitab tersebut, guru kami berkata : "Mughni disusun dengan Muqoddimah dan 8 Bab, yang mengisyaraktkan 8 pintu surga. Siapa yang mempelajari dan memahaminya, maka ia telah masuk ke pintu-pintu syurga dan menemukan sesuatu yang belum dipandang mata, di dengar oleh telinga, dan terbayang oleh fikiran".
Ditulis sembari rebahan, abis pulang kunjungan lebaran kerumah guru dan handai taulan. Orang betawi puasa sebulan, lebaran sebulan. Semoga Allah kasih kita kesehatan dan lancar urusan, amin.

Ahmad Miftahur Rizki, Lc.
Pengasuh LSI Al Asyirotul Karimiyyah, Jakarta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENDAFTARAN PROGRAM DASAR LEMBAGA AL ASYIROTUL KARIMIYYAH

PROFIL AL ASYIROTUL KARIMIYYAH