Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2018

MAKNA DAN PENTINGNYA NIAT DALAM IBADAH

Bagaimana kedudukan niat dalam ibadah. Berikut pemaparan singkat mengenai hal tersebut. Semoga bermanfaat. رب زدني علما وارزقني فهما أمين https://www.youtube.com/watch?v=ACsefk6qvHc Oleh : Ahmad Mawardi Syukur Pimpinan Majlis Nael El Mawahib & Pengelola Lembaga Studi Islam Al Asyirotul Karimiyyah

HASIL UJI KOMPETENSI CALON SANTRI AL ASYIROTUL KARIMIYYAH

Gambar
PENGUMUMUAN  HASIL TES UJI KOMPETENSI CALON SANTRI AL ASYIROYUL KARIMIYYAH ANGKATAN I (PERTAMA) TAHUN 2018/1439 H Selamat kepada santri yang telah lulus dalam Uji Kompetensi Dasar Al Asyirotul Karimiyyah. Kepada calon santri yang masuk dalam program kelas I'dad mari kita perdalam kembali materi dasar untuk bergabung bersama santri-santri lain dalam mengikuti program reguler Al Asyirotul Karimiyyah. ربنا انفعنا بما علمتنا # رب علمنا الذي ينفعنا رب فقهنا وفقه أهلنا # وقرابات لنا في ديننــــــــــــــــــــا مع أهل القطر أنثى وذكر Abdullah Syauqi, Pengelola Al Asyirotul Karimiyyah

MULAI DARI MANA ??

Gambar
Al Quran dan Hadis merupakan dua pedoman dasar umat Islam. Sepakat ? Pasti ! Jika tidak atau hanya salah satunya maka bertaubatlah dengan sebenar-benarnya taubat serta bersyahadatlah kembali ! (*mikir*). Sebagai pedoman dasar, maka sudah seharusnya kita memahami kedua pedoman suci ini, dan pintu utama dalam memahaminya yaitu mempelajari "Bahasa Arab". Mengapa Bahasa Arab ? Tenang, anda tidak perlu "alergi" dengan bahasa arab. Apalagi ada indikasi dewasa ini sebuah upaya menjauhkan hal-hal yang "berbau arab". Saran kami, janganlah anda mengikuti arus zaman yang keliru apalagi salah. Sampai kiamat tiba Al Quran dan Hadis tidak akan berubah dengan bahasa lain. Tetap bahasa arab ! Maka jangan khawatir dan jangan ragu, bahasa arab tetaplah bahasa yang menjadi syarat utama seseorang dalam memahami kedua pedoman suci ini, Al Quran dan Hadis. Untuk memotivasi ingatlah ucapan Rasul mulia, Nabi Muhammad SAW : "Cintailah Arab karena tiga, karena Al Quran

MENJAWAB TANTANGAN IMAM TAJUDDIN AS-SUBKI

Gambar
Dalam dunia ushul fikih, siapa yang tidak mengenal Jam'ul Jawami' ?? Matan yang berisikan 3 ilmu itu memang pantas di namakan demikian. Pasalnya, sang pengarang mengkobinasikan kitabnya dari Ushul Fikih, Ushuluddin dan ditutup dengan tasawwuf. Indah, bukan? Matan dengan genre mutakallimin ini masih berada dalam deretan matan favorit ushul fikih yang masih sering dikaji. Seperti halnya Waroqot, Mukhtashor Ibn Hajib dan Minhaj al-Wushul. Matan ini mempunyai kesitimewaan tersendiri dibanding kawan2nya. Karena sebelum menulis matan ini Ibn as-Subki terlebih dahulu mensyarah dari 2 matan diatas, yaitu Rof'ul Hajib 'ala Mukhtashar Ibn Hajib dan al-Ibhaj 'ala al-Minhaj (melanjutkan syarah sang ayah). Beliau juga mengumpulkan kurang lebih 100 karangan utk membuat kitab ini. Dengan ini banyak ulama berbondong2 untuk mensyarah (kurang lebih ada 40 syarah), menghasyiyah dan membuatnya menjadi nazhoman spt yg di lakukan as-Suyuthi dengan al-Kawakibu as-Sati' ny