PERINGATAN BAGI ORANG YANG MENINGGALKAN SHALAT

Ar Risalah Ad Dahlaniyyah - Ar Risalah Al 

Pengajian Bulan Suci Ramadhan 1440 H (2019) Lembaga Studi Islam dan Bahasa Arab Al Asyirotul Karimiyyah


JANGAN LALAI
APALAGI MENINGGALKAN SHALAT


Sesungguhnya shalat itu adalah tiang agama. Siapa saja yang menegakkan shalat sungguh ia telah menegakkan agamanya, dan siapa saja yang melalaikan shalat maka ia telah menghancurkan agama. Musibah yang paling besar dan aib yang paling buruk adalah melalaikan shalat serta menyia-nyiakan shalat jumat dan shalat berjamaah. Padahal shalat adalah sarana dari Allah untuk mengangkat derajat seorang hamba, mengampuni berbagai dosa, dan tata cara ibadah para penduduk langit dan bumi.

Orang yang melalaikan shalat dan mengutamakan urusan dunianya dari pada shalat itu sendiri maka di dunia ia akan sengsara, di akhirat besar siksanya, rugi transaksinya dan lama masa penyesalannya. Mereka sangat dibenci, kematiannya dianggap sebagai orang yang keluar dari agama Islam, neraka Jahim tempatnya di akhirat, neraka Hawiyah tempat kembalinya, dilaknat Allah SWT dan ditolak (tidak diterima) di bumi dan di langit.

Sahabat Ali bin Abi Thalib berkata, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Orang mukmin yang meninggalkan shalat akan ditulis di wajahnya sebuah kalimat "Ini orang yang tidak mendapat rahmat Allah dan Aku berlepas darinya".

Hadis yang bersanad dari dua sahabat Rasul, Umar bin Khattab dan Abu Hurairah dari Nabi Muhammad SAW, "ketika Jibril datang kepadaku ia berkata, Bacalah Ya Rasul? Aku (Nabi Muhammad) berkata, apa yang harus aku baca? Jibril berkata, Bacalah ayat ,(QS. Maryam ayat 59) yang artinya,  'Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, Maka mereka kelak akan menemui kesesatan'. Aku (Nabi Muhammad) berkata, Wahai Jibril! Apakah umatku nanti akan menyia-nyiakan shalat? Jibril menjawab, ya! di akhir zaman nanti terdapat banyak manusia dari umatmu yang melalaikan shalat, menunda-nunda waktu shalat dan memperturutkan hawa nafsunya. Satu Dinar bagi mereka lebih berharga daripada shalat. Orang seperti ini dijelaskan dalam firman Allah lainnya (QS. Maryam ayat 87) yang artinya, mereka tidak berhak mendapat syafa'at kecuali orang yang telah mengadakan perjanjian di sisi Tuhan yang Maha Pemurah. Nabi SAW bersabda, ialah shalat lima waktu".



SHALAT, IBADAH YANG PALING PENTING

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Tidaklah Allah mewajibkan kepada para hambaNya setelah bertauhid kecuali shalat yang lebih dicintaiNya. Seandainya ada ibadah lain yang lebih ia cintai, maka pasti para malaikat akan memilih ibadah itu (namun tidak ada kecuali shalat)". Diantara mereka para malaikat ada yang bertugas ruku, sujud, berdiri dan duduk dalam shalat. Dikatakan, Sesungguhnya para malaikat yang ditugaskan untuk shalat di langit dinamakan "khuddamur-rahman" (para pelayan Allah). Mereka begitu bangga mendapat tugas ini dibanding malaikat lain yang ditugaskan dengan ibadah lain.

Abu Darda berkata, "sebaik-baiknya hamba Allah adalah mereka yang menjaga waktu shalat untuk selalu mengingat Allah.

Diriwayatkan dalam sebuah hadis,  "Amal seorang hamba yang pertama kali dihisab pada hari kiamat adalah shalat. Jika shalatnya sempurna maka diterimalah seluruh amal yang lain. Tetapi, jika ditemukan kekurangan pada shalatnya maka ditolaklah amal-amal lainnya. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda kepada Sahabat Abu Hiarirah, "Wahai Abu Hurairah, perintahkanlah keluargamu untuk melakukan shalat, maka sesungguhnya Allah akan mendatangkan kepada mu rezeki dari arah yang tidak terduga. Pernyataan Rasulullah ini membenarkan firman Allah (QS. Thaha ayat 132) yang artinya, "dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, kamilah yang memberi rezki kepadamu. dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.





KABAR JIBRIL UNTUK ORANG YANG MENINGGALKAN SHALAT

Imam 'Atho Al Khurrasaniy berkata, "Tidaklah seorang hamba bersujud di atas tanah melainkan tanah tersebut akan menjadi saksi pada hari kiamat dan menangis tatkala si hamba meninggal dunia".

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Siapa saja yang meninggalkan shalat dengan sengaja niscaya akan terlepas dari tanggungan Nabi Muhammad". Dalam hadis lain, "Allah SWT telah mewajibkan shalat lima waktu kepada para hambaNya, siapa saja yang menunaikan shalat tersebut pada waktu-waktu yang telah ditentukan maka si hamba itu akan mendapatkan cahaya dan bukti  kebenaran pada hari kiamat". Namun siapa saja yang meninggalkan shalat ia akan dikumpulkan bersama Firaun dan Haman".

Suatu ketika Jibril pernah datang kepada Rasulullah dan berkata, "Wahai Rasul, Allah SWT tidak akan menerima  ibadah puasa, sedekah, haji, zakat dan amal lainnya dari orang yang meninggalkan shalat. Orang yang meninggalkan shalat telah dilaknat dalam kitab Taurat, Zabur, Injil dan Al Quran. Akan turun baginya seribu laknat dan murka Allah setiap hari dan malam. Sesungguhnya para malaikat juga melaknat mereka dari atas tujuh lapis langit".

"Wahai Nabi Muhammad!" Masih ucapan Jibril, "Orang yang meninggalkan shalat tidak akan mendapat bagian dari kebaikanmu dan tidak pula mendapat syafaatmu bahkan dia bukan termasuk dari umatmu". "Wahai Nabi Muhammad! " lanjutnya, "orang yang meninggalkan shalat tidak perlu dijenguk jika sakit, tidak diiringi jenazahnya, tidak memberi salam kepadanya, tidak perlu diberi makan dan minum, tidak perlu bergaul dengannya, ia dianggap tidak beragama, tidak pula diberi amanah baginya dan tidak akan mendapat rahmat Allah SWT karena ia bagian dari golongan munafikun yang tempatnya sudah disediakan di kerak api neraka".

Jibril melanjutkan pesannya kepada Rasul, "Wahai Nabi Muhammad, orang yang meninggalkan shalat akan dilipatgandakan siksanya dua kali lipat. Ia akan datang pada hari kiamat dalam keadaan tangan terbelenggu di atas lehernya, sedang para malaikat saat itu memukulinya bertubi-tubi. Setelahnya dibukalah pintu neraka Jahannam dan langsung dilemparkan orang itu ke dalamnya seperti  anak panah yang dilepaskan dari busurnya (tepat sasaran),  terjungkal kepalanya di sisi Qorun dan Haman di dalam neraka yang paling bawah".

"Orang yang meninggalkan shalat jika diberi sesuap makanan ke dalam perutnya, maka sesunggunghnya makanan itu berkata kepadanya, "Wahai musuh Allah, semoga Allah melaknatmu! Rezeki Allah kamu makan sedang kamu tidak menunaikan kewajibanNya. Sedang baju yang dikenakan pada badan orang yang tidak shalat, sesungguhnya baju itu juga berkata, "Seandainya Tuhanku memberi kuasa kepadaku, pasti aku akan berlepas darimu, tidak mau digunakan di badanmu". Tidak hanya itu, rumah yang dihuni orang yang tidak shalatpun sebenarnya berkata, "Semoga Allah SWT tidak menyertai dalam perjalananmu dan tidak menyelamatkan jejak langkahmu ketika kembali ke keluargamu".


Pesan terakhir Jibril kepada Nabi Muhammad dalam hadis yang panjang ini, "Orang yang meninggalkan shalat dilaknat pada masa hidup dan matinya. Ia akan mati dalam keadaan Yahudi atau Nashrani".



KEWAJIBAN MENGINGATKAN MEREKA YANG TIDAK MELAKSANAKAN SHALAT

Imam As Sya'roni dalam kitab "Al 'Uhud" berkata, "Kita diikat oleh perjanjian umum dari Rasulullah SAW untuk menjelaskan tentang keutamaan shalat lima waktu dan keutamaan orang-orang yang menjaga shalatnya kepada semua orang baik dari kalangan petani, orang-orang awam dan orang-orang yang belum mengetahui (jahil). Bahkan, kami mengkhususkan penjelasan tambahan untuk memperkuat sebagaimana yang telah ditegaskan Allah dan Rasul.

Fenomena yang terjadi saat ini, sungguh telah lalai kebanyakan orang fakir dan para penuntut ilmu dalam menjelaskan keutamaan shalat dan bahaya meninggalkannya, sehingga sudah menjadi pemandangan biasa adanya percampuran antar orang yang meninggalkan shalat dari kalangan anak-anak, pelayan, teman kerabat dan lainnya. Ia makan bersama, tertawa dengannya dan mengadakan hubungan kerja di bidang perdagangan dan pemerintahan. Ia sama sekali tidak menjelaskan keutamaan shalat dengan pahala yang besar dan tidak pula menjelaskan bahayanya meninggalkan shalat yang akan menghancurkan agamanya".

Maka pesan dari Imam As Sya'roni, "Hendaklah kamu menjelaskan wahai saudaraku, kepada mereka yang meninggalkan kewajiban-kewajiban agamanya seperti shalat. Jika kamu tidak menjelaskan, maka kamu adalah orang yang pertama kali dibakar api neraka sebagaimana hadis sohih yang masuk dalam kategori orang yang mengetahui dengan ilmunya tetapi tidak mengamalkannya. Karena sesungguhnya orang yang mengetahui hukum syariat tetapi tidak mengamalkan dan tidak pula mengajarkan kepada yang lain maka ia termasuk orang alim yang tidak mengamalkan ilmunya".

Ketahuilah! Bahwa shalat lima waktu dan mengerjakan secara terus menerus serta berjamaah merupakan sebab berhasilnya mendapatkan kebaikan-kebaikan, keberkahan, meningkatnya derajat seseorang, sarana penghapus dosa dan menjadi faktor dijauhinya bala bencana. Shalat adalah dasar ketakwaan seseorang yang menjadi pondasi semua kesempurnaan. Jika seseorang mampu menjaga shalat lima waktu maka berhasil pula ia dalam meraih ketakwaan yang mencakup seluruh kebaikan seperti tercegah dirinya dari kemunkaran dan kesalahan.

Allah SWT berfirman,
"Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi,.." (QS. Al A'raf ayat 96).

"dan Sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat dan Injil dan (Al Quran) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas dan dari bawah kaki mereka..." (QS. Al Maidah ayat 66)

"dan bahwasanya,  jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezki yang banyak)" (QS. Al Jin ayat 16)

Sesungguhnya bala bencana akan terangkat dari suatu tempat yang penduduknya mengerjakan shalat sebagaimana bencana akan turun ke tempat yang penghuninya meninggalkan shalat. Maka penghuni sebuah tempat yang meninggalkan shalat janganlah menganggap masih jauh musibah datang berupa gempa bumi, tanah longsor dan badai angin. Juga, janganlah berkata, "sesungguhnya aku telah melaksanakan shalat dan aku tidak peduli kepada mereka yang tidak mau melaksanakan shalat, yang terpenting kewajiban bagi diriku telah aku tunaikan". Tidak boleh ucapan itu terlontar dari lisan seseorang karena sesungguhnya musibah itu apabila telah turun akan berlaku umum mengenai semua penduduk, baik terkena kepada mereka yang sholih ataupun yang buruk prilakunya. Semua ini terjadi karena orang tersebut sudah tidak lagi memerintahkan mereka, mengingatkan mereka dan memusuhi mereka karena Allah lantaran meninggalkan shalat. Sesungguhnya Allah Maha menyaksikan atas setiap sesuatu.



ANTARA YANG MELAKSANAKAN SHALAT DAN YANG MENINGGALKAN SHALAT

Rasulullah SAW mengajarkan sebuah doa kepada para sahabatnya, "Ya Allah janganlah Engkau menjadikan kami kelompok yang celaka dan yang tidak mendapat rahmatMu". Nabi pun  bertanya, "tahukah kalian siapakah yang dimaksud orang yang celaka dan diharamkan rahmatNya?" Para Sahabat menjawab, "Siapa mereka ya rasul?" Jawab Rasul, "orang yang meninggalkan shalat".

Dalam hadis Isra, ketika Nabi Muhammad datang terlihat satu kaum yang sedang dipukul bertubu-tubi kepalanya dengan batu. Setiap kali wajah mereka hancur, dikembalikan lagi ke wajah semula lalu dipukulinya lagi tanpa henti sedikitpun. Nabi SAW bertanya, "Wahai Jibril, siapakah mereka?" Jibril menjawab, "Mereka adalah yang kepalanya berat sekali untuk melaksanakan shalat".

Allah SWT berfirman, "Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya". Sebagian ahli tafsir mengatakan, maksudnya adalah mereka yang menyia-nyiakan shalat dan mereka shalat di luar waktunya. Adapun kata "Wail" bermakna sebuah jurang neraka Jahannam. Seandainya terlintas gunung di dalamnya maka akan hancur-lebur karena begitu panasnya. Di tempat itulah orang-orang yang melalaikan shalat akan dilemparkan, kecuali mereka yang bertaubat kepada Allah dan menyesali kelalaian mereka.

Shalat adalah pembeda antara seorang mukmin dan kafir. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Siapa saja yang meninggalkan shalat maka Allah akan memuliakan orang tersebut  dengan 5 perkara.
1)  Akan dihilangkan kesulitan dalam hidupnya
2)  Selamat dari azab kubur
3)  Akan diberikan catatannya di Akhirat dengan tangan kanannya/ahli kebaikan
4)  Akan melintasi Shirat/Jembatan dengan cepat seperti kilat
5)  Masuk surga tanpa dihisab.

Siapa saja yang meninggalkan shalat maka baginya juga akan mendapatkan 15 keburukan. Enam keburukan di dunia, tiga keburukan saat akan meninggal dunia, tiga keburukan lagi keyika masuk liang kubur dan tiga keburukan ketika menghadap Allah SWT. Enam keburukan di dunia, yaitu :
1)  Dicabut keberkahan hidupnya
2)  Dihapus tanda-tanda orang shalih di wajahnya
3)  Semua amal yang ia lakukan tidak akan mendapat pahala
4)  Tidak diterima segala doanya
5)  Tidak mendapat bagian dari doanya orang-orang shalih
6)  Keluar ruhnya saat wafat dalam keadaan tidak membawa iman.

Tiga keburukan yang akan menimpa orang yang meninggalkan shalat di saat sakaratul maut, antara lain yaitu :
1)  Mati dalam keadaan hina
2)  Mati dalam keadaan kelaparan, dan
3)  Mati dalam keadaan kehausan meskipun diberikan minum sebanyak air di lautan dunia.

Sedangkan keburukan yang akan dialami orang yang meninggalkan shalat saat di kubur nanti, antara lain :
1)  Kuburnya akan sempit hingga persendiannya terlepas,
2)  Kuburnya akan dinyalakan api yang terus bolak-balik sepanjang hari dan malam
3)  Kuburnya akan dikuasai ular besar yang dikenal dengan nama "As Syuja'ul Aqro" (ular buas yang botak). Ular tersebut akan menyiksa orang yang meninggalkan shalat sepanjang waktu-waktu yang ia tinggalkan.

Adapun saat berjumpa dengan Tuhannya nanti di akhirat, orang yang meninggalkan shalat pun akan mendapatkan beberapa keburukan, antara lain :
1)  Jika langit tebelah maka akan datang malaikat kepadanya dengan membawa rantai berukuran 70 hasta. Rantai tersebut dikalungkan di lehernya. Kemudian ujung rantai tersebut dimasukkan ke dalam mulutnya hingga menembus keluar dari duburnya. Sambil menyiksa, malaikat itu berkata : "ini adalah hukuman bagi orang yang meninggalkan kewajiban-kewajiban selama di dunia". Ibnu Abbas berkata, "Jika satu mata rantai itu jatuh ke bumi maka semua permukaan bumi akan terbakar.
2)  Allah tidak akan memandangnya / jauh dari rahmatNya,
3)  Orang tersebut tidak dapat disucikan karena lebih layak baginya azab yang pedih.

Terdapat sebuah riwayat. Orang yang meninggalkan shalat adalah orang pertama yang akan dihitamkan mukanya. Sesungguhnya di neraka Jahannam terdapat sebuah lembah yang disebut dengan nama "Lamlam". Di dalamnya terdapat banyak ular. Setiap ular besar badannya sebesar leher unta. Panjangnya seukuran panjangnya perjalanan satu bulan. Ular tersebut akan menyiksa orang yang meninggalkan shalat. Racun ular tersebut mendidih di dalam badan orang yang disiksa selama tujuh puluh tahun sehingga hancurlah dagingnya.

Sebuah hadis menjelaskan, siapa saja yang membiasakan shalat lima waktu dengan berjamaah niscaya Allah SWT akan memberikan lima keuntungan, antara lain :
1)  Akan dihilangkan kesulitan hidup
2)  Tidak mendapatkan azab kubur
3)  Akan diberikan catatan amalnya dari sebelah kanan/tanda orang baik
4)  Melewati "shiroth" jembatan akhirat secepat kilat
5)  Akan dimasukkan surga tanpa melalui proses hisab.

Tetapi siapa saja yang meremehkan shalat berjamaah maka baginya akan mendapat akibat buruk antara lain :
1)  usaha dan rezekinya tidak berkah
2)  Allah tidak menerima amal-amal yang lain dan akan menghapus tanda kebaikan di wajahnya sehingga manusia lainnya akan memandang benci terhadapnya
3)  Ruhnya aka dicabut dalam keadaan lapar dan haus
4)  Akan dipesulit pertanyaan-pertanyaan di dalam kubur,
5)  Kuburnya sempit
6)  Proses hisab/penghitungan amal akan lama
7)  Mendatangkan kemurkaan Allah hingga dimasukkan ke dalam api neraka.

Qotadah berkata, "wajib atas kalian melaksanakan shalat karena sesungguhnya shalat merupakan akhlaknya orang-orang beriman".

Terdapat banyak hadis yang menunjukkan akan ditetapkannya kafir bagi orang yang meninggalkan shalat. Para Sahabat Rasulullah juga mengambil hukum atas kekafiran ini dari hadis yang banyak itu. Diantara mereka para sahabat seperti Umar bin Khattab, Abdurrahman bin Auf, Mu'az bin Jabal, Abu Harairah, Abdullah bin Mas'ud dan Abdullah bin Abbas. Demikian pula dari generasi demikian mengikuti apa yang dipegang oleh para Sahabat di atas, seperti Imam Ahmad bin Hanbal, Ishaq bin Rohawaih, Abdullah bin Mubarok, Imam An Nakha'i dan para imam lainnya.

Oleh karenanya pengarang kitab ini berkata, "Wahai saudaraku, hadis-hadis yang menunjukkan kekafiran bagi orang yang meninggalkan shalat bisa mencegah dirimu dari meninggalkan shalat karena para sahabat rasul dan para ulama telah bersepakat menjadikan hadis-hadis ini sebagai pedoman. Jika mereka menolak hadis-hadis ini maka sama saja mereka bermaksiat kepada Allah, sedang Allah adalah Tuhan yang menciptakan dan menyempurnakan, berbuat adil, yang memelihara, zat yang memberi makan dan minum dan yang memberikan jalan petunjuk. Tidak mungkin (mereka para sahabat dan ulama) menaati setan terkutuk yang telah dikeluarkan dari surga karena penolakannya dan yang telah menjerumuskan kepada jalan kesesatan. Maka celakalah bagi siapa saja mengikuti ajakannya dan menyalahi perintah Tuhannya.

Alangkah buruknya prilaku seseorang, alangkah besarnya musibah, alangkah besarnya kecelakaan sepanjang waktu dan alangkah buruknya zohir batin seseorang yang mengikuti dan mentaati jejak setan. Bersegeralah kalian ketika mendengar kumandang azan untuk melaksanakan shalat. Berhati-hatilah atas tipu daya setan yang membujuk kalian agar bermalas-malasan dan membangkang. Maka mengikuti tipu daya setan itu adalah sebuah kerugian dan kesengsaraan.

Ketahuilah wahai saudaraku! Wajib atas kalian (para suami) memerintahkan istri dan anak-anakmu untuk melaksanakan shalat dan menjaga shalat lima waktu itu (agar tidak ditinggalkan), karena sesungguhnya yang demikian itu adalah amanat Allah kepada kalian semua. Allah SWT berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui." (QS. Al Anfal ayat 27).

Sementara itu Rasulullah SAW bersabda, "Takutlah kalian kepada Allah dalam urusan perempuan (istri) kalian karena mereka adalah amanat Allah kepada kalian. Siapa saja yang tidak memerintahkan istrinya untuk melaksanakan shalat dan tidak pula mengajarkannya maka sungguh ia telah berkhianat kepada Allah dan Rasul. Berhak baginya hukuman dari Allah karena ia mengabaikan firman Allah yang artinya: 'dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, kamilah yang memberi rezki kepadamu. dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa' (QS. Thaha ayat 132)".

Dalam sebuah hadis terdapat keterangan tentang "Asyqiya" (orang-orang yang celaka). Nabi SAW menyebutkan diantara mereka yang celaka adalah laki-laki yang tidak memerintahkan keluarganya untuk melaksanakan shalat. Maka istri yang tidak memperhatikan urusan agamanya adalah istri yang tidak ada kebaikannya. Begitu juga suami yang tidak memerintahkan istri, anak dan saudaranya untuk melaksanakan shalat adalah suami yang tidak ada kebaikan. Jika demikian, ia akan dilaknat dan tidak akan mendapatkan rahmat Allah.

Jika istri tidak taat kepada suami (seperti tidak mau melaksanakan shalat) maka hendaklah ia pisahkan karena sesungguhnya istri tersebut adalah musuh Allah dan rasul. Dan hendaklah wali dari istri tersebut (menantu suami) membantu menantunya untuk memisahkan putrinya, jika tidak maka ia akan masuk neraka dan berhak mendapat murka Allah serta azabNya yang pedih.

Oleh karena hal demikian masalah yang sangat serius hendaklah kalian saling membantu dalam menjalankan ketaatan kepada Allah, niscaya kalian akan bahagia dan selamat dari azab Allah. Jangan sekali-kali kalian meremehkan permasalahan ini! Demi Allah, sesungguhnya orang yang meremehkan masalah ini adalah orang yang tidak ada kebaikan, dianggap tidak beragama dan berhak baginya kalimat azab, sebagaimana firman Allah SWT yang artinya, "dan tetaplah atas mereka keputusan azab pada umat-umat yang terdahulu sebelum mereka dari jinn dan manusia, sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang merugi" (QS. Fussilat ayat 25)

Habib Abdullah bin Alawi Al Haddad dalam kitabnya 'An Nashoih Ad Diniyyah' berkata, "Sebagaimana wajib atasmu menjaga shalat lima waktu dan haram atasmu meninggalkannya, maka wajib pula bagimu memerintahkan dengan keras terhadap keluargamu dan orang-orang yang berada di bawah tanggunganmu untuk melaksanakan shalat. Tidak diperkenankan bagi kalian mentolerir (memaafkan) alasan mereka untuk meninggalkan shalat.  Siapa saja yang tidak menaatinya maka tindaklah dengan tegas serta marahilah dengan keras melebihi marahnya kamu jika mereka menghilangkan hartamu. Jika kamu tidak berbuat demikian, berarti kamu termasuk orang-orang yang menghinakan shalat, meremehkan hak-hak Allah dan mencederai agama.

Selanjutnya, jika orang-orang yang telah kamu hukum dan marahi masih saja tidak mau melaksanakan shalat maka jauhilah dan tinggalkanlah karena mereka hakikatnya adalah setan yang tidak ada kebaikan dan tidak ada pula keberkahan. Kamu (sebagai suami dan kepala keluarga) haram menjadi wali baginya, tidak diperkenankan berinteraksi kepadanya bahkan wajib bagimu memusuhi dan memutuskan hubungan, karena pada kondisi ini ia termasuk kategori orang-orang yang membangkang kepada Allah dan rasul".

Allah SWT berfirman yang artinya, "kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, Sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka" (QS. Al Mujadilah ayat 22)

Tidak ada prilaku saling berkasih sayang terhadap mereka yang membangkang kepada Allah dan rasul meskipun mereka itu adalah kerabat yang paling dekat!

Hendaklah kalian benar-benar menjaga shalat lima waktu dengan kontinue dan kerjakanlah shalat tersebut di masjid-masjid (berjamaah) ! Mohonlah perlindungan kepada Allah agar tehindar dari prilaku melalaikan shalat. Bersegeralah dalam mendirikan shalat dan tanamkanlah sifat konsisten dalam menegakkan shalat ! Karena sesungguhnya prilaku demikian merupakan harta berharga bagi orang-orang yang beruntung, kemenangan bagi orang-orang bertakwa yang telah diberi kabar gembira berupa surga, istirahatnya orang-orang zuhud lagi shalih, prilaku orang-orang yang mendapat petunjuk, sumber ketenangan para muhibbin, harta berharga bagi orang-orang arifin dan obat obat bagi para ulama 'amilin.

Hati mereka selalu tunduk untuk melaksanakan shalat dalam kondisi apapun, baik saat mendapat nikmat atau sedang tertimpa musibah. Terhadap semua itu mereka tidak menyibukkan diri kecuali tunduk terhadap perintah Allah. Jika mereka luput dari shalat akan sedih dan gundah yang mendalam. Mereka selalu bergembira dan bersuka-cita dalam melaksanakan shalat dan ketaatan. Mereka berusaha keras untuk mengerjakannya dengan berjamaah. Itulah kebahagiaan yang besar bagi mereka.

Di ujung tulisannya, Pengarang kitab ini berkata "Jika kalian mendengar dan mentaati perintah Allah niscaya kalian akan bahagia dan beruntung. Tapi, jika kalian melanggar atau membangkang maka sungguh kalian akan mendapat hukuman Allah". Dilanjut dengan sebuah doa,

اَللَّهُمَّ سَلِّمْنَا مِنَ الْمُخْزِيَاتِ وَدُلَّنَـا عَلَى الْخَيْرَاتِ وَضَاعِفْ لَنَا الْحَسَنَـاتِ وَاغْفِرْ لَنَا السَّيِّئَـاتِ وَاَسْعِدْنَا فِى الْحَيَاتِ وَبَعْدَ الْمَمَـاتِ يَاوَلِيَّ الْخَيْرَاتِ وَيَارَافِعَ الدَّرَجَاتِ وَيَارَبَّ الْأَرَضِينَ وَالسَّموَاتِ بِحَـقِّ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَفْضَلِ الْبَرِيَّاتِ وَاَزْكَى التَّسْلِيمَاتِ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. أمين.


IKHTITAM

Telah selesai risalah yang pertama dari karya Al 'Allamah Al Imam Ahmad bin Zaini Dahlan mengenai peringatann bagi mereka yang meninggalkan shalat. Tiga risalah berikutnya yaitu tentang keutamaan shalat berjamaah, motivasi dalam shalat isya dan subuh berjamaah dan keteladanan dari para salafus-shalih dalam shalat berjamaah. Jika Allah mengizinkan, insya Allah ketiga risalah tersebut akan kami susun terjemahnya untuk para pembaca yang budiman.

"Tidak ada kesempurnaan kecuali bagi Allah SWT", demikian ungkapan sebuah 'ibaroh. Buku kecil ini tentu jauh dari kesempurnaan, namun ada niat dan cita-cita yang tinggi yaitu ikut berpartisipasi dalam menyebarkan ungkapan ulama kepada masyarakat muslim, apalagi di dalamnya merupakan pokok dari ajaran agama.

Ya Robb, jadikanlah kami dan keturunan kami orang-orang yang menegakkan shalat.

Maha Suci Allah, tidak ada ilmu pengetahuan bagi kami kecuali pengetahuan yang Engkau berikan. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Maha 'Alim.

Semoga kesejahteraan dan keselamatan dipersembahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya. Segala puji hanya milik Allah.




Komentar

  1. al hamdulillah, kajian yang sangat menarik sekali ..
    maaf tolong di koreksi ada kata yang mengkin terlupa ketik:
    Shalat adalah pembeda antara seorang mukmin dan kafir. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Siapa saja yang meninggalkan shalat maka Allah akan memuliakan orang tersebut dengan 5 perkara

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENDAFTARAN PROGRAM DASAR LEMBAGA AL ASYIROTUL KARIMIYYAH

PROFIL AL ASYIROTUL KARIMIYYAH