PERINGATAN BAGI ORANG YANG MENINGGALKAN SHALAT
Ar Risalah Ad Dahlaniyyah - Ar Risalah Al
Pengajian Bulan Suci Ramadhan 1440 H (2019) Lembaga Studi Islam dan Bahasa Arab Al Asyirotul Karimiyyah
JANGAN LALAI
APALAGI MENINGGALKAN SHALAT
Sesungguhnya shalat itu adalah tiang agama. Siapa
saja yang menegakkan shalat sungguh ia telah menegakkan agamanya, dan siapa
saja yang melalaikan shalat maka ia telah menghancurkan agama. Musibah yang
paling besar dan aib yang paling buruk adalah melalaikan shalat serta
menyia-nyiakan shalat jumat dan shalat berjamaah. Padahal shalat adalah sarana
dari Allah untuk mengangkat derajat seorang hamba, mengampuni berbagai dosa, dan
tata cara ibadah para penduduk langit dan bumi.
Orang yang
melalaikan shalat dan mengutamakan urusan dunianya dari pada shalat itu sendiri
maka di dunia ia akan sengsara, di akhirat besar siksanya, rugi transaksinya
dan lama masa penyesalannya. Mereka sangat dibenci, kematiannya dianggap sebagai
orang yang keluar dari agama Islam, neraka Jahim tempatnya di akhirat, neraka
Hawiyah tempat kembalinya, dilaknat Allah SWT dan ditolak (tidak diterima) di
bumi dan di langit.
Sahabat Ali
bin Abi Thalib berkata, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Orang
mukmin yang meninggalkan shalat akan ditulis di wajahnya sebuah kalimat
"Ini orang yang tidak mendapat rahmat Allah dan Aku berlepas
darinya".
Hadis yang
bersanad dari dua sahabat Rasul, Umar bin Khattab dan Abu Hurairah dari Nabi
Muhammad SAW, "ketika Jibril datang kepadaku ia berkata, Bacalah Ya
Rasul? Aku (Nabi Muhammad) berkata, apa yang harus aku baca? Jibril berkata,
Bacalah ayat ,(QS. Maryam ayat 59) yang artinya, 'Maka datanglah sesudah mereka, pengganti
(yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, Maka
mereka kelak akan menemui kesesatan'. Aku (Nabi Muhammad) berkata, Wahai
Jibril! Apakah umatku nanti akan menyia-nyiakan shalat? Jibril menjawab, ya! di
akhir zaman nanti terdapat banyak manusia dari umatmu yang melalaikan shalat,
menunda-nunda waktu shalat dan memperturutkan hawa nafsunya. Satu Dinar bagi
mereka lebih berharga daripada shalat. Orang seperti ini dijelaskan dalam
firman Allah lainnya (QS. Maryam ayat 87) yang artinya, mereka tidak berhak
mendapat syafa'at kecuali orang yang telah mengadakan perjanjian di sisi Tuhan
yang Maha Pemurah. Nabi SAW bersabda, ialah shalat lima waktu".
SHALAT, IBADAH YANG PALING
PENTING
Nabi Muhammad SAW bersabda, "Tidaklah Allah
mewajibkan kepada para hambaNya setelah bertauhid kecuali shalat yang lebih
dicintaiNya. Seandainya ada ibadah lain yang lebih ia cintai, maka pasti para
malaikat akan memilih ibadah itu (namun tidak ada kecuali shalat)".
Diantara mereka para malaikat ada yang bertugas ruku, sujud, berdiri dan duduk
dalam shalat. Dikatakan, Sesungguhnya para malaikat yang ditugaskan untuk
shalat di langit dinamakan "khuddamur-rahman" (para pelayan Allah).
Mereka begitu bangga mendapat tugas ini dibanding malaikat lain yang ditugaskan
dengan ibadah lain.
Abu Darda
berkata, "sebaik-baiknya hamba Allah adalah mereka yang menjaga waktu
shalat untuk selalu mengingat Allah.
Diriwayatkan
dalam sebuah hadis, "Amal
seorang hamba yang pertama kali dihisab pada hari kiamat adalah shalat. Jika
shalatnya sempurna maka diterimalah seluruh amal yang lain. Tetapi, jika
ditemukan kekurangan pada shalatnya maka ditolaklah amal-amal lainnya. Nabi
Muhammad SAW pernah bersabda kepada Sahabat Abu Hiarirah, "Wahai Abu
Hurairah, perintahkanlah keluargamu untuk melakukan shalat, maka sesungguhnya
Allah akan mendatangkan kepada mu rezeki dari arah yang tidak terduga.
Pernyataan Rasulullah ini membenarkan firman Allah (QS. Thaha ayat 132) yang
artinya, "dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan
bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu,
kamilah yang memberi rezki kepadamu. dan akibat (yang baik) itu adalah bagi
orang yang bertakwa.
KABAR JIBRIL UNTUK ORANG
YANG MENINGGALKAN SHALAT
Imam 'Atho Al Khurrasaniy berkata, "Tidaklah
seorang hamba bersujud di atas tanah melainkan tanah tersebut akan menjadi
saksi pada hari kiamat dan menangis tatkala si hamba meninggal dunia".
Nabi Muhammad
SAW bersabda, "Siapa saja yang meninggalkan shalat dengan sengaja niscaya
akan terlepas dari tanggungan Nabi Muhammad". Dalam hadis lain,
"Allah SWT telah mewajibkan shalat lima waktu kepada para hambaNya, siapa
saja yang menunaikan shalat tersebut pada waktu-waktu yang telah ditentukan
maka si hamba itu akan mendapatkan cahaya dan bukti kebenaran pada hari kiamat". Namun siapa
saja yang meninggalkan shalat ia akan dikumpulkan bersama Firaun dan
Haman".
Suatu ketika
Jibril pernah datang kepada Rasulullah dan berkata, "Wahai Rasul, Allah
SWT tidak akan menerima ibadah puasa,
sedekah, haji, zakat dan amal lainnya dari orang yang meninggalkan shalat.
Orang yang meninggalkan shalat telah dilaknat dalam kitab Taurat, Zabur, Injil
dan Al Quran. Akan turun baginya seribu laknat dan murka Allah setiap hari dan
malam. Sesungguhnya para malaikat juga melaknat mereka dari atas tujuh lapis
langit".
"Wahai
Nabi Muhammad!" Masih ucapan Jibril, "Orang yang meninggalkan shalat
tidak akan mendapat bagian dari kebaikanmu dan tidak pula mendapat syafaatmu
bahkan dia bukan termasuk dari umatmu". "Wahai Nabi Muhammad! "
lanjutnya, "orang yang meninggalkan shalat tidak perlu dijenguk jika
sakit, tidak diiringi jenazahnya, tidak memberi salam kepadanya, tidak perlu
diberi makan dan minum, tidak perlu bergaul dengannya, ia dianggap tidak
beragama, tidak pula diberi amanah baginya dan tidak akan mendapat rahmat Allah
SWT karena ia bagian dari golongan munafikun yang tempatnya sudah
disediakan di kerak api neraka".
Jibril
melanjutkan pesannya kepada Rasul, "Wahai Nabi Muhammad, orang yang
meninggalkan shalat akan dilipatgandakan siksanya dua kali lipat. Ia akan
datang pada hari kiamat dalam keadaan tangan terbelenggu di atas lehernya,
sedang para malaikat saat itu memukulinya bertubi-tubi. Setelahnya dibukalah
pintu neraka Jahannam dan langsung dilemparkan orang itu ke dalamnya seperti anak panah yang dilepaskan dari busurnya
(tepat sasaran), terjungkal kepalanya di
sisi Qorun dan Haman di dalam neraka yang paling bawah".
"Orang
yang meninggalkan shalat jika diberi sesuap makanan ke dalam perutnya, maka
sesunggunghnya makanan itu berkata kepadanya, "Wahai musuh Allah, semoga
Allah melaknatmu! Rezeki Allah kamu makan sedang kamu tidak menunaikan
kewajibanNya. Sedang baju yang dikenakan pada badan orang yang tidak shalat,
sesungguhnya baju itu juga berkata, "Seandainya Tuhanku memberi kuasa
kepadaku, pasti aku akan berlepas darimu, tidak mau digunakan di badanmu".
Tidak hanya itu, rumah yang dihuni orang yang tidak shalatpun sebenarnya
berkata, "Semoga Allah SWT tidak menyertai dalam perjalananmu dan tidak
menyelamatkan jejak langkahmu ketika kembali ke keluargamu".
Pesan
terakhir Jibril kepada Nabi Muhammad dalam hadis yang panjang ini, "Orang
yang meninggalkan shalat dilaknat pada masa hidup dan matinya. Ia akan mati
dalam keadaan Yahudi atau Nashrani".
KEWAJIBAN MENGINGATKAN
MEREKA YANG TIDAK MELAKSANAKAN SHALAT
Imam As Sya'roni dalam kitab "Al 'Uhud"
berkata, "Kita diikat oleh perjanjian umum dari Rasulullah SAW untuk
menjelaskan tentang keutamaan shalat lima waktu dan keutamaan orang-orang yang
menjaga shalatnya kepada semua orang baik dari kalangan petani, orang-orang
awam dan orang-orang yang belum mengetahui (jahil). Bahkan, kami mengkhususkan
penjelasan tambahan untuk memperkuat sebagaimana yang telah ditegaskan Allah
dan Rasul.
Fenomena yang
terjadi saat ini, sungguh telah lalai kebanyakan orang fakir dan para penuntut
ilmu dalam menjelaskan keutamaan shalat dan bahaya meninggalkannya, sehingga sudah
menjadi pemandangan biasa adanya percampuran antar orang yang meninggalkan
shalat dari kalangan anak-anak, pelayan, teman kerabat dan lainnya. Ia makan
bersama, tertawa dengannya dan mengadakan hubungan kerja di bidang perdagangan
dan pemerintahan. Ia sama sekali tidak menjelaskan keutamaan shalat dengan
pahala yang besar dan tidak pula menjelaskan bahayanya meninggalkan shalat yang
akan menghancurkan agamanya".
Maka pesan
dari Imam As Sya'roni, "Hendaklah kamu menjelaskan wahai saudaraku, kepada
mereka yang meninggalkan kewajiban-kewajiban agamanya seperti shalat. Jika kamu
tidak menjelaskan, maka kamu adalah orang yang pertama kali dibakar api neraka
sebagaimana hadis sohih yang masuk dalam kategori orang yang mengetahui dengan
ilmunya tetapi tidak mengamalkannya. Karena sesungguhnya orang yang mengetahui
hukum syariat tetapi tidak mengamalkan dan tidak pula mengajarkan kepada yang
lain maka ia termasuk orang alim yang tidak mengamalkan ilmunya".
Ketahuilah!
Bahwa shalat lima waktu dan mengerjakan secara terus menerus serta berjamaah
merupakan sebab berhasilnya mendapatkan kebaikan-kebaikan, keberkahan,
meningkatnya derajat seseorang, sarana penghapus dosa dan menjadi faktor
dijauhinya bala bencana. Shalat adalah dasar ketakwaan seseorang yang menjadi
pondasi semua kesempurnaan. Jika seseorang mampu menjaga shalat lima waktu maka
berhasil pula ia dalam meraih ketakwaan yang mencakup seluruh kebaikan seperti
tercegah dirinya dari kemunkaran dan kesalahan.
Allah SWT berfirman,
"Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri
beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari
langit dan bumi,.." (QS. Al A'raf ayat 96).
"dan Sekiranya mereka sungguh-sungguh
menjalankan (hukum) Taurat dan Injil dan (Al Quran) yang diturunkan kepada
mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas dan dari
bawah kaki mereka..." (QS. Al Maidah ayat 66)
"dan bahwasanya, jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas
jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air
yang segar (rezki yang banyak)" (QS. Al Jin ayat 16)
Sesungguhnya
bala bencana akan terangkat dari suatu tempat yang penduduknya mengerjakan
shalat sebagaimana bencana akan turun ke tempat yang penghuninya meninggalkan
shalat. Maka penghuni sebuah tempat yang meninggalkan shalat janganlah
menganggap masih jauh musibah datang berupa gempa bumi, tanah longsor dan badai
angin. Juga, janganlah berkata, "sesungguhnya aku telah melaksanakan
shalat dan aku tidak peduli kepada mereka yang tidak mau melaksanakan shalat,
yang terpenting kewajiban bagi diriku telah aku tunaikan". Tidak boleh
ucapan itu terlontar dari lisan seseorang karena sesungguhnya musibah itu
apabila telah turun akan berlaku umum mengenai semua penduduk, baik terkena
kepada mereka yang sholih ataupun yang buruk prilakunya. Semua ini terjadi
karena orang tersebut sudah tidak lagi memerintahkan mereka, mengingatkan mereka
dan memusuhi mereka karena Allah lantaran meninggalkan shalat. Sesungguhnya
Allah Maha menyaksikan atas setiap sesuatu.
ANTARA YANG MELAKSANAKAN
SHALAT DAN YANG MENINGGALKAN SHALAT
Rasulullah SAW mengajarkan sebuah doa kepada para
sahabatnya, "Ya Allah janganlah Engkau menjadikan kami kelompok yang
celaka dan yang tidak mendapat rahmatMu". Nabi pun bertanya, "tahukah kalian siapakah yang
dimaksud orang yang celaka dan diharamkan rahmatNya?" Para Sahabat
menjawab, "Siapa mereka ya rasul?" Jawab Rasul, "orang yang
meninggalkan shalat".
Dalam hadis
Isra, ketika Nabi Muhammad datang terlihat satu kaum yang sedang dipukul
bertubu-tubi kepalanya dengan batu. Setiap kali wajah mereka hancur,
dikembalikan lagi ke wajah semula lalu dipukulinya lagi tanpa henti sedikitpun.
Nabi SAW bertanya, "Wahai Jibril, siapakah mereka?" Jibril menjawab,
"Mereka adalah yang kepalanya berat sekali untuk melaksanakan
shalat".
Allah SWT
berfirman, "Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu)
orang-orang yang lalai dari shalatnya". Sebagian ahli tafsir mengatakan,
maksudnya adalah mereka yang menyia-nyiakan shalat dan mereka shalat di luar
waktunya. Adapun kata "Wail" bermakna sebuah jurang neraka Jahannam.
Seandainya terlintas gunung di dalamnya maka akan hancur-lebur karena begitu
panasnya. Di tempat itulah orang-orang yang melalaikan shalat akan dilemparkan,
kecuali mereka yang bertaubat kepada Allah dan menyesali kelalaian mereka.
Shalat adalah
pembeda antara seorang mukmin dan kafir. Nabi Muhammad SAW bersabda,
"Siapa saja yang meninggalkan shalat maka Allah akan memuliakan orang
tersebut dengan 5 perkara.
1) Akan dihilangkan kesulitan dalam hidupnya
2) Selamat dari azab kubur
3) Akan diberikan catatannya di Akhirat dengan tangan kanannya/ahli kebaikan
4) Akan melintasi Shirat/Jembatan dengan cepat seperti kilat
5) Masuk surga tanpa dihisab.
Siapa saja
yang meninggalkan shalat maka baginya juga akan mendapatkan 15 keburukan.
Enam keburukan di dunia, tiga keburukan saat akan meninggal dunia, tiga
keburukan lagi keyika masuk liang kubur dan tiga keburukan ketika menghadap
Allah SWT. Enam keburukan di dunia, yaitu :
1) Dicabut keberkahan hidupnya
2) Dihapus tanda-tanda orang shalih di wajahnya
3) Semua amal yang ia lakukan tidak akan mendapat pahala
4) Tidak diterima segala doanya
5) Tidak mendapat bagian dari doanya orang-orang shalih
6) Keluar ruhnya saat wafat dalam keadaan tidak membawa iman.
Tiga keburukan yang akan menimpa orang yang
meninggalkan shalat di saat sakaratul maut, antara lain yaitu :
1) Mati dalam keadaan hina
2) Mati dalam keadaan kelaparan, dan
3) Mati dalam keadaan kehausan meskipun diberikan minum sebanyak air di lautan
dunia.
Sedangkan keburukan yang akan dialami orang yang
meninggalkan shalat saat di kubur nanti, antara lain :
1) Kuburnya akan sempit hingga persendiannya terlepas,
2) Kuburnya akan dinyalakan api yang terus bolak-balik sepanjang hari dan
malam
3) Kuburnya akan dikuasai ular besar yang dikenal dengan nama "As
Syuja'ul Aqro" (ular buas yang botak). Ular tersebut akan menyiksa orang
yang meninggalkan shalat sepanjang waktu-waktu yang ia tinggalkan.
Adapun saat berjumpa dengan Tuhannya nanti di
akhirat, orang yang meninggalkan shalat pun akan mendapatkan beberapa
keburukan, antara lain :
1) Jika langit tebelah maka akan datang malaikat kepadanya dengan membawa
rantai berukuran 70 hasta. Rantai tersebut dikalungkan di lehernya. Kemudian
ujung rantai tersebut dimasukkan ke dalam mulutnya hingga menembus keluar dari
duburnya. Sambil menyiksa, malaikat itu berkata : "ini adalah hukuman bagi
orang yang meninggalkan kewajiban-kewajiban selama di dunia". Ibnu Abbas
berkata, "Jika satu mata rantai itu jatuh ke bumi maka semua permukaan
bumi akan terbakar.
2) Allah tidak akan memandangnya / jauh dari rahmatNya,
3) Orang tersebut tidak dapat disucikan karena lebih layak baginya azab yang
pedih.
Terdapat
sebuah riwayat. Orang yang meninggalkan shalat adalah orang pertama yang akan
dihitamkan mukanya. Sesungguhnya di neraka Jahannam terdapat sebuah lembah yang
disebut dengan nama "Lamlam". Di dalamnya terdapat banyak ular.
Setiap ular besar badannya sebesar leher unta. Panjangnya seukuran panjangnya
perjalanan satu bulan. Ular tersebut akan menyiksa orang yang meninggalkan
shalat. Racun ular tersebut mendidih di dalam badan orang yang disiksa selama
tujuh puluh tahun sehingga hancurlah dagingnya.
Sebuah hadis
menjelaskan, siapa saja yang membiasakan shalat lima waktu dengan berjamaah
niscaya Allah SWT akan memberikan lima keuntungan, antara lain :
1) Akan dihilangkan kesulitan hidup
2) Tidak mendapatkan azab kubur
3) Akan diberikan catatan amalnya dari sebelah kanan/tanda orang baik
4) Melewati "shiroth" jembatan akhirat secepat kilat
5) Akan dimasukkan surga tanpa melalui proses hisab.
Tetapi siapa
saja yang meremehkan shalat berjamaah maka baginya akan mendapat akibat buruk
antara lain :
1) usaha dan rezekinya tidak berkah
2) Allah tidak menerima amal-amal yang lain dan akan menghapus tanda kebaikan
di wajahnya sehingga manusia lainnya akan memandang benci terhadapnya
3) Ruhnya aka dicabut dalam keadaan lapar dan haus
4) Akan dipesulit pertanyaan-pertanyaan di dalam kubur,
5) Kuburnya sempit
6) Proses hisab/penghitungan amal akan lama
7) Mendatangkan kemurkaan Allah hingga dimasukkan ke dalam api neraka.
Qotadah
berkata, "wajib atas kalian melaksanakan shalat karena sesungguhnya shalat
merupakan akhlaknya orang-orang beriman".
Terdapat banyak
hadis yang menunjukkan akan ditetapkannya kafir bagi orang yang meninggalkan
shalat. Para Sahabat Rasulullah juga mengambil hukum atas kekafiran ini dari
hadis yang banyak itu. Diantara mereka para sahabat seperti Umar bin Khattab,
Abdurrahman bin Auf, Mu'az bin Jabal, Abu Harairah, Abdullah bin Mas'ud dan
Abdullah bin Abbas. Demikian pula dari generasi demikian mengikuti apa yang
dipegang oleh para Sahabat di atas, seperti Imam Ahmad bin Hanbal, Ishaq bin
Rohawaih, Abdullah bin Mubarok, Imam An Nakha'i dan para imam lainnya.
Oleh
karenanya pengarang kitab ini berkata, "Wahai saudaraku, hadis-hadis yang
menunjukkan kekafiran bagi orang yang meninggalkan shalat bisa mencegah dirimu
dari meninggalkan shalat karena para sahabat rasul dan para ulama telah
bersepakat menjadikan hadis-hadis ini sebagai pedoman. Jika mereka menolak
hadis-hadis ini maka sama saja mereka bermaksiat kepada Allah, sedang Allah
adalah Tuhan yang menciptakan dan menyempurnakan, berbuat adil, yang
memelihara, zat yang memberi makan dan minum dan yang memberikan jalan
petunjuk. Tidak mungkin (mereka para sahabat dan ulama) menaati setan terkutuk
yang telah dikeluarkan dari surga karena penolakannya dan yang telah
menjerumuskan kepada jalan kesesatan. Maka celakalah bagi siapa saja mengikuti
ajakannya dan menyalahi perintah Tuhannya.
Alangkah
buruknya prilaku seseorang, alangkah besarnya musibah, alangkah besarnya
kecelakaan sepanjang waktu dan alangkah buruknya zohir batin seseorang yang
mengikuti dan mentaati jejak setan. Bersegeralah kalian ketika mendengar
kumandang azan untuk melaksanakan shalat. Berhati-hatilah atas tipu daya setan
yang membujuk kalian agar bermalas-malasan dan membangkang. Maka mengikuti tipu
daya setan itu adalah sebuah kerugian dan kesengsaraan.
Ketahuilah
wahai saudaraku! Wajib atas kalian (para suami) memerintahkan istri dan
anak-anakmu untuk melaksanakan shalat dan menjaga shalat lima waktu itu (agar
tidak ditinggalkan), karena sesungguhnya yang demikian itu adalah amanat Allah
kepada kalian semua. Allah SWT berfirman, "Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga)
janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang
kamu mengetahui." (QS. Al Anfal ayat 27).
Sementara itu
Rasulullah SAW bersabda, "Takutlah kalian kepada Allah dalam urusan
perempuan (istri) kalian karena mereka adalah amanat Allah kepada kalian. Siapa
saja yang tidak memerintahkan istrinya untuk melaksanakan shalat dan tidak pula
mengajarkannya maka sungguh ia telah berkhianat kepada Allah dan Rasul. Berhak
baginya hukuman dari Allah karena ia mengabaikan firman Allah yang artinya:
'dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu
dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, kamilah yang memberi
rezki kepadamu. dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa'
(QS. Thaha ayat 132)".
Dalam sebuah
hadis terdapat keterangan tentang "Asyqiya" (orang-orang yang
celaka). Nabi SAW menyebutkan diantara mereka yang celaka adalah laki-laki yang
tidak memerintahkan keluarganya untuk melaksanakan shalat. Maka istri yang
tidak memperhatikan urusan agamanya adalah istri yang tidak ada kebaikannya.
Begitu juga suami yang tidak memerintahkan istri, anak dan saudaranya untuk melaksanakan
shalat adalah suami yang tidak ada kebaikan. Jika demikian, ia akan dilaknat
dan tidak akan mendapatkan rahmat Allah.
Jika istri
tidak taat kepada suami (seperti tidak mau melaksanakan shalat) maka hendaklah
ia pisahkan karena sesungguhnya istri tersebut adalah musuh Allah dan rasul.
Dan hendaklah wali dari istri tersebut (menantu suami) membantu menantunya
untuk memisahkan putrinya, jika tidak maka ia akan masuk neraka dan berhak
mendapat murka Allah serta azabNya yang pedih.
Oleh karena
hal demikian masalah yang sangat serius hendaklah kalian saling membantu dalam
menjalankan ketaatan kepada Allah, niscaya kalian akan bahagia dan selamat dari
azab Allah. Jangan sekali-kali kalian meremehkan permasalahan ini! Demi Allah,
sesungguhnya orang yang meremehkan masalah ini adalah orang yang tidak ada
kebaikan, dianggap tidak beragama dan berhak baginya kalimat azab, sebagaimana
firman Allah SWT yang artinya, "dan tetaplah atas mereka keputusan azab
pada umat-umat yang terdahulu sebelum mereka dari jinn dan manusia, sesungguhnya
mereka adalah orang-orang yang merugi" (QS. Fussilat ayat 25)
Habib
Abdullah bin Alawi Al Haddad dalam kitabnya 'An Nashoih Ad Diniyyah' berkata,
"Sebagaimana wajib atasmu menjaga shalat lima waktu dan haram atasmu
meninggalkannya, maka wajib pula bagimu memerintahkan dengan keras terhadap
keluargamu dan orang-orang yang berada di bawah tanggunganmu untuk melaksanakan
shalat. Tidak diperkenankan bagi kalian mentolerir (memaafkan) alasan mereka
untuk meninggalkan shalat. Siapa saja
yang tidak menaatinya maka tindaklah dengan tegas serta marahilah dengan keras
melebihi marahnya kamu jika mereka menghilangkan hartamu. Jika kamu tidak
berbuat demikian, berarti kamu termasuk orang-orang yang menghinakan shalat, meremehkan
hak-hak Allah dan mencederai agama.
Selanjutnya, jika
orang-orang yang telah kamu hukum dan marahi masih saja tidak mau melaksanakan
shalat maka jauhilah dan tinggalkanlah karena mereka hakikatnya adalah setan
yang tidak ada kebaikan dan tidak ada pula keberkahan. Kamu (sebagai suami dan
kepala keluarga) haram menjadi wali baginya, tidak diperkenankan berinteraksi
kepadanya bahkan wajib bagimu memusuhi dan memutuskan hubungan, karena pada
kondisi ini ia termasuk kategori orang-orang yang membangkang kepada Allah dan rasul".
Allah SWT
berfirman yang artinya, "kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada
Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang
menentang Allah dan Rasul-Nya, Sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau
anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka" (QS. Al
Mujadilah ayat 22)
Tidak ada prilaku saling berkasih sayang terhadap
mereka yang membangkang kepada Allah dan rasul meskipun mereka itu adalah
kerabat yang paling dekat!
Hendaklah
kalian benar-benar menjaga shalat lima waktu dengan kontinue dan kerjakanlah
shalat tersebut di masjid-masjid (berjamaah) ! Mohonlah perlindungan kepada
Allah agar tehindar dari prilaku melalaikan shalat. Bersegeralah dalam
mendirikan shalat dan tanamkanlah sifat konsisten dalam menegakkan shalat !
Karena sesungguhnya prilaku demikian merupakan harta berharga bagi orang-orang
yang beruntung, kemenangan bagi orang-orang bertakwa yang telah diberi kabar
gembira berupa surga, istirahatnya orang-orang zuhud lagi shalih, prilaku
orang-orang yang mendapat petunjuk, sumber ketenangan para muhibbin,
harta berharga bagi orang-orang arifin dan obat obat bagi para ulama
'amilin.
Hati mereka
selalu tunduk untuk melaksanakan shalat dalam kondisi apapun, baik saat
mendapat nikmat atau sedang tertimpa musibah. Terhadap semua itu mereka tidak
menyibukkan diri kecuali tunduk terhadap perintah Allah. Jika mereka luput dari
shalat akan sedih dan gundah yang mendalam. Mereka selalu bergembira dan
bersuka-cita dalam melaksanakan shalat dan ketaatan. Mereka berusaha keras
untuk mengerjakannya dengan berjamaah. Itulah kebahagiaan yang besar bagi
mereka.
Di ujung
tulisannya, Pengarang kitab ini berkata "Jika kalian mendengar dan
mentaati perintah Allah niscaya kalian akan bahagia dan beruntung. Tapi, jika
kalian melanggar atau membangkang maka sungguh kalian akan mendapat hukuman
Allah". Dilanjut dengan sebuah doa,
اَللَّهُمَّ سَلِّمْنَا مِنَ الْمُخْزِيَاتِ وَدُلَّنَـا
عَلَى الْخَيْرَاتِ وَضَاعِفْ لَنَا الْحَسَنَـاتِ وَاغْفِرْ لَنَا السَّيِّئَـاتِ
وَاَسْعِدْنَا فِى الْحَيَاتِ وَبَعْدَ الْمَمَـاتِ يَاوَلِيَّ الْخَيْرَاتِ
وَيَارَافِعَ الدَّرَجَاتِ وَيَارَبَّ الْأَرَضِينَ وَالسَّموَاتِ بِحَـقِّ
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَفْضَلِ الْبَرِيَّاتِ وَاَزْكَى التَّسْلِيمَاتِ وَسَلَامٌ
عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. أمين.
IKHTITAM
Telah selesai risalah yang pertama dari karya Al
'Allamah Al Imam Ahmad bin Zaini Dahlan mengenai peringatann bagi mereka yang
meninggalkan shalat. Tiga risalah berikutnya yaitu tentang keutamaan shalat
berjamaah, motivasi dalam shalat isya dan subuh berjamaah dan keteladanan dari
para salafus-shalih dalam shalat berjamaah. Jika Allah mengizinkan, insya Allah
ketiga risalah tersebut akan kami susun terjemahnya untuk para pembaca yang
budiman.
"Tidak ada kesempurnaan kecuali bagi Allah
SWT", demikian ungkapan sebuah 'ibaroh. Buku kecil ini tentu jauh
dari kesempurnaan, namun ada niat dan cita-cita yang tinggi yaitu ikut
berpartisipasi dalam menyebarkan ungkapan ulama kepada masyarakat muslim,
apalagi di dalamnya merupakan pokok dari ajaran agama.
Ya Robb, jadikanlah kami dan keturunan kami
orang-orang yang menegakkan shalat.
Maha Suci Allah, tidak ada ilmu pengetahuan bagi
kami kecuali pengetahuan yang Engkau berikan. Sesungguhnya Engkau Maha
Mendengar dan Maha 'Alim.
Semoga kesejahteraan dan keselamatan dipersembahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya. Segala puji hanya milik
Allah.
al hamdulillah, kajian yang sangat menarik sekali ..
BalasHapusmaaf tolong di koreksi ada kata yang mengkin terlupa ketik:
Shalat adalah pembeda antara seorang mukmin dan kafir. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Siapa saja yang meninggalkan shalat maka Allah akan memuliakan orang tersebut dengan 5 perkara