MULAI DARI MANA ??
Al Quran dan Hadis merupakan dua pedoman dasar umat
Islam. Sepakat ? Pasti ! Jika tidak atau hanya salah satunya maka bertaubatlah
dengan sebenar-benarnya taubat serta bersyahadatlah kembali ! (*mikir*). Sebagai
pedoman dasar, maka sudah seharusnya kita memahami kedua pedoman suci ini, dan
pintu utama dalam memahaminya yaitu mempelajari "Bahasa Arab".
Mengapa Bahasa Arab ? Tenang, anda tidak perlu
"alergi" dengan bahasa arab. Apalagi ada indikasi dewasa ini sebuah
upaya menjauhkan hal-hal yang "berbau arab". Saran kami, janganlah
anda mengikuti arus zaman yang keliru apalagi salah. Sampai kiamat tiba Al
Quran dan Hadis tidak akan berubah dengan bahasa lain. Tetap bahasa arab ! Maka
jangan khawatir dan jangan ragu, bahasa arab tetaplah bahasa yang menjadi
syarat utama seseorang dalam memahami kedua pedoman suci ini, Al Quran dan
Hadis. Untuk memotivasi ingatlah ucapan Rasul mulia, Nabi Muhammad SAW : "Cintailah
Arab karena tiga, karena Al Quran menggunakan bahasa arab, aku adalah orang Arab
dan bahasa di surga yaitu bahasa arab". Jadi bagaimana, masih alergi
dengan bahasa arab ?
Zaman modern saat ini adalah zaman serba instan dan
cepat. Dulu... kalau ketika kita mau beli sesuatu (pakaian, makanan atau alat
elektronik dll) kita harus bersusah payah melangkahkan kaki kita menuju pasar
atau pusat perbelanjaan yang menyediakan barang yang akan kita beli. Dengan
teknologi canggih, kini kita hanya memainkan jari-jemari kita di ponsel android
dengan memilih barang yang kita butuhkan dan meng-klik tabungan ke nomor
rekening yang dituju. Hupp... dalam waktu yang tak lama barang itu akan diantar
tepat depan pintu rumah. Kondisi ini ternyata juga berimbas pada dunia
pendidikan, terkait dalam mengetahui dan menguasai ilmu pengetahuan umum
ataupun agama, termasuk belajar bahasa Arab.
Mbah Google dan Kyai Youtube, adalah guru pavorit manusia
era ini. Hanya dengan mengetik apa yang ingin kita ketahui maka dengan satu
kali klik, mbah dan kyai ini akan memberi jawaban. Mudah bukan ? Awas
jangan terjebak ! Memahami agama bukan seperti membeli barang secara online. Jika
disamakan kemungkinan besar tersesatlah kita. Kasihan... Apalagi mempelajari
bahasa Arab tidak cukup dengan kedua narasumber digital itu, Mbah Google dan
Kyai Youtube. Termasuk belajar instan yang diselenggarakan beberapa lembaga
yang berkedok agama dengan menawarkan belajar Al Quran 1 minggu. Cerdas bahasa
arab dengan waktu sebulan, atau slogan-slogan lainnya yang serba instan. Maka
saran kami.. bacalah kembali sejarah-sejarah ulama terdahulu dalam mempelajari
ilmu dan menghormati ilmu itu sendiri. Paham kan ? Jika tidak...terlalu ! kata
Bang Haji. Hihihi...
Apa yang terjadi dewasa ini sungguh sangat memprihatinkan.
Belakangan ini sedang viral video "ustaz gaul" yang menjelaskankan
bahwa nabi Muhammad itu ..... (aduh gak kuat nulisnya, sedih dan miris). Si
(ustaz) gaul itu mengutip dan menafsirkan QS. Ad Duha dengan pemikirannya
sendiri, tidak ada kutipan tafsir ulama sedikitpun. Hanya menerjemahkan dan
menjelaskan sesuai "nafsunya".Ow..ow..ow.. (33x). Bersiaplah
tempatnya di neraka! Demikian ancaman Nabi SAW kepada siapa saja yang
menafsirkan Al Quran dengan Ra'yu-nya (tanpa didasari ilmu). Na'uzu Billah.
Yuk kita beristigfar banyak-banyak ! Belum lagi fenomena para penyebar stempel
bid'ah, kafir, sesat dan saudara-saudaranya yang mewarnai kehidupan era ini,
seakan surga milik mereka. Padahal surga itu luas kan yach ?? Bisa jadi surga
mereka dan kita lain blok. Indahnya saling mendoakan masuk surga, bukan
sebaliknya. Setuju tidak? (Gaya AA Gym)
Kenapa sekarang kehidupan beragama kita semakin resah ?
Kenapa saat ini banyak terjadi pereselisihan yang mengkotak-kotakan umat ?
Kenapa, kenapa dan kenapa ? Jawabannya hanya satu ! Banyaknya orang jahil yang
bicara. Sekali lagi, Banyaknya orang jahil yang bicara (Mau diulang lagi?
Hehe... tafaddhol). Seandainya orang jahil itu diam maka tidak akan
terjadi banyak perseteruan dan perselisihan yang menguras tenaga dan pikiran
umat. Paling tidak meminimalisir perdebatan dan perseteruan, kasihan warga
awam. Buat kita mari yuk kita mulai :
Belajar dengan benar dan ikhlas ...
Menghormati ilmu dengan kesungguhan...
Memuliakan ulama dengan penuh ta'zim...
Mengikuti petunjuk ulama dengan baik...
Menyerahkan segala urusan kepada ahlinya...
Dan.. mengasihi dan menyayangi sesama...
karena persaudaraan di akhir zaman ini harganya sangat
mahal... sudara!
Salam,
Abdullah Syauqi
Pengelola Al Asyirotul Karimiyyah
Komentar
Posting Komentar