BEGITULAH ILMU

Dahulu, di masjid Al-Azhar terdapat seseorang yang bertugas untuk menghidupkan lampu sumbu ( الوقاد ), mungkin sekarang disebut marbot masjid. Suatu malam, si marbot tersebut bekerja seperti biasanya, yaitu menyalahkan lampu sumbu untuk menerangi para santri yang ingin belajar. Namun naas, tidak sengaja minyak lampu tersebut mengenai  kitab salah seorang santri dan membuatnya sangat marah. Santri itupun mengumpat si marbot dengan makian bodoh, pandir dan seterusnya.

Caci maki yang dilontarkan itu ternyata membekas dalam hati si marbot. Anehnya, yang membekas bukan rasa dendam kepada orang yang telah mencaci, caci maki itu justru memunculkan kesadaran dan spirit yang baik. Beliau pun akhirnya memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya sebagai marbot dan memfokuskan untuk menuntut ilmu. Tapi taukah anda? Berapa umur si marbot saat itu yang rela meninggalkan pekerjaannya dan memutuskan untuk mencari ilmu!? Umurnya 36 tahun!! Dengan umur yang sudah tidak lagi muda, ternyata dia masih ingin mencari ilmu hingga akhirnya beliau menjadi seorang pakar dalam bidang ilmu nahwu dan juga memiliki konstribusi dalam ilmu-ilmu yang lain.

Beliau adalah Syekh Kholid bin Abdillah Al Azhari Asy syafii yang lahir pada tahun 838 H. Diantara karangannya adalah :

1. Al Muqaddimah Al Azhariyyah beserta syarahnya. Kitan ilmu nahwu tingkat pemula yang sering dikaji karena ke mu'tamadannya.

2. At-Tashriih ‘alaa Al Taudhiih, sebuah kitab syarh atas kitab Al Taudhih karya Ibnu Hisyam yang terbaik.

3. Tamriin al Thullaab fii Shinaa’ati al I’raab, kitab yang memuat I’rab bait-bati Alfiyyah Ibnu Malik.

4. Syarh al Aajurruumiyyah yang dikatakan salah satu syarah terbaik atas Aajurrumiyyah.

5. Syarh Awamil Miah yang dikarang oleh arsitek balagoh, Al imam Abdul Qohir Jurjani dan kitab lainnya.

Qultu :
Begitulah ilmu. Ia akan masuk kepada siapapun yang bersungguh-sungguh. Allah akan memberikan futuh-Nya (dibukanya pemahaman tentang ilmu) kepada siapa saja, dimana saja dan kapan saja. Kadang futuh itu datang ketika kita belajar bersama kawan bukan dengan guru. Kadang futuh itu datang ketika kita berada di toilet bukan di masjid/sekolah, kadang futuh itu datang ketika ia membaca sekali bukan yang kesekian kali dan kadang futuh itu datang ketika belajar di umur tua bukan pada umur muda.

Maa Taakhoro Man Bada. Begitulah ungkapan yang masyhur. Tidak ada yang terlambat bagi siapapun yang memulai. Dan bagi orang yang sudah berjalan pastilah ia akan sampai dengan dibarengi tekad yang kuat, sungguh-sungguh dan sabar. Allah berfirman :

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا

Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan Tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.

Foto : Calon santri yang akan melakukan test masuk, berumur 52 Tahun.



* Ahmad Miftahur Rizki (Pengasuh & Pengajar Al Asyirotul Karimiyyah)





Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENDAFTARAN PROGRAM DASAR LEMBAGA AL ASYIROTUL KARIMIYYAH

PROFIL AL ASYIROTUL KARIMIYYAH