KESUNGGUHAN DAN KEBERKAHAN


Adalah Abu Hayyan Al Andalusi (654-745 H), pengarang kitab Albahrul Muhith, sebuah tafsir yang membahas al-Quran dari sudut gramatika bahasa paling luas. Penulis kitab Attadzyil Wattakmil syarah atas Attashil karya Ibn Malik, yang merupakan salah satu kitab ilmu nahwu tinggkat atas.

Beliau juga tuan guru yang mempunyai "Tangan Keberkahan", tidaklah seorang murid masuk ke pengajiannya melainkan akan keluar menjadi para pakar dan guru besar. Diantara mereka adalah :

1. Assamin AlHalabi, pemilik tafsir ad-Durul Mashun yang merupakan kitab tafsir terbaik dalam pembahasan 'irab al-Quran. Tidak sampai disitu, beliau juga menjelaskan mengapa bisa terjadi perbedaan bacaan/ilmu qiroat dan memaparkan maknanya dari segi bahasa. Untuk kitab yang satu ini saya pernah menulis tulisan khusus sebagai rasa takjub daripada isinya.

2. Ibnu Aqil, salah satu pensyarah Alfiyyah Ibn Malik, sebuah kitab nahwu yang masyhur dikalangan para santri, khususnya di Indonesia. Tahkikan Syekh Muhyiddin Abdul Hamid atas syarah Ibnu Aqil bisa menjadi media untuk lebih memahami isinya, yang tentunya dibawah ajaran para guru.

3. Al Murodi, juga pensyarah Alfiyyah Ibn Malik, kitabnya masyhur dikalangan santri Al-Azhar yang menggeluti ilmu nahwu. Tahkikan Syekh Fakhruddin Qobawah sampai saat ini menjadi yang paling diunggulkan atas kitab tersebut. Syarah Murodi juga termasuk dari syuruh Alfiyah yang inti. Ada 4 Syarah Alfiyyah yang menjadi sumber atas lainnya : Syarah Ibn Aqil, Syarah Ibn Nadzim (anak Ibn Malik), Syarah Ibn Hisyam dan Syarah Murodi.

4. Nazirul Jays, yang mempunyai syarah atas kitab Attashil karangan Ibn Malik. Konon, Ia menggabungkan syarah gurunya Abu Hayyan dan Ibn Malik sendiri lalu menarik kesimpulan dari keduanya. Kitab Attashil ini merupakan magnum opus dari Ibn Malik. Jadi, jika mau melihat ke aliman Ibn Malik yang sesungguhnya, jangan lihat dari Alfiyyah, tapi bacalah Attashil. Kitab yang selevel dengan kitab Almufasshol karya Zamakhsyari ini menjadi jembatan menuju sidrotul muntaha pada ilmu nahwu, yaitu Al kitab Karya Imam Sibawaih.

5. Ibn Hisyam Al Anshori, rasanya jika tidak ada murid beliau yang jadi kecuali Ibnu Hisyam sepertinya cukup. Seorang pakar nahwu yang karangannya seperti tingkatan sekolah. Semua karyanya menjadi rujukan. Qotrunnada, Syudzurudzzahab dan mughnillabib yang di sebut sebagai "Madrasah Hisyamiyyah" menjadi 3 serangkai kitab nahwu yang wajib dipelajari bagi yang ingin menguatkan pondasi ilmu nahwu.

6. Al Isnawi, pakar bahasa, fikih dan ushul fikih. Diantara karangannya adalah Kitab Nihayatussul syarah Minhajul Wushul karya Imam Baidhowi yang masih setia menjadi pegangan inti santri syariah Universitas Al-Azhar. Sebuah kitab ushul fikih yang harus dilewati sebelum naik ke jenjang berikutnya seperti Mukhtashor Ibn Alhajib atau Jam'ul Jawami'. Karya yang paling fenomenal miliknya adalah Al kawkabudduriy, dimana kitab tersebut membahasa korelasi antara permasalahan fikih dengan kaidah ilmu nahwu. Seakan ia ingin berkata bahwa nahwu, fikih dan ushul fikih merupakan kesatuan yang tidak bisa di pisahkan.

7. Taqiyuddin As-subki dan anaknya Tajuddin As-subki. Kontribusi ayah-anak ini dalam memajukan khazanah keislaman sudah tidak perlu ditanyakan lagi. Termasuk ulama papan atas dikalangan ulama madzhab syafii dengan karya karya kelas tinggi mereka.

Sekali lagi, semua pakar diatas adalah murid dari Abu Hayyan yang jika dituliskan biografinya satu persatu mungkin akan menjadi buku. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana cara Abu Hayyan mendidik mereka? maka hal itu merupakan sesuatu yang harus di telusuri dan diteliti.

Pastinya, selain peran cara mendidik, disana juga ada faktor keberkahan. Kita boleh mati-matian memahami permasalahan ilmu agar faham, tapi jangan lupa untuk selalu meminta doa dan keberkahan dari seorang guru. Sebaliknya, kita boleh berkhidmat siang malam untuk mencari keberkahan, tapi jangan lupa untuk mudzakarah ilmu yang telah diberikan dan memahaminya dengan baik. Maka jika keduanya berjalan selaras beriringan, insya Allah, Allah akan membukakan pintu-pintu rahmatnya bagi kita yang sedang dan terus menuntut ilmu. Semoga Allah meridhoi mereka dan guru-guru kita sekalian, amin.


Ust. Ahmad Miftahur Rizki, Lc
Pengasuh Al 'Asyirotul Karimiyyah


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENDAFTARAN PROGRAM DASAR LEMBAGA AL ASYIROTUL KARIMIYYAH

PROFIL AL ASYIROTUL KARIMIYYAH